Sepak Terjang RI Akhiri Konflik Rohingya di Myanmar Disorot Dunia

Liputan6.com, Jakarta - Sepak terjang Indonesia dalam rangka mengakhiri konflik Rohingya, melalui lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Myanmar menjadi sorotan dunia. Media asing ramai memberitakan kunjungan sebagai respons atas krisis kemanusiaan yang tengah terjadi di negara bagian Rakhine.


Tak hanya dari Asia, beberapa media belahan dunia lain juga memberitakan lawatan Retno tersebut.

Dari Channel News Asia, media Singapura itu menuliskan artikel berjudul "Indonesian foreign minister Retno Marsudi to meet Aung San Suu Kyi in Myanmar".

"Menlu Retno Marsudi ke Myanmar untuk bertemu dengan State Counselor and Foreign Minister Aung San Suu Kyi pada hari Senin," tulis media itu pada Senin (4/9/2017).

Media dari Singapura lainnya, The Straits Times, mengangkatnya dengan "Indonesia minister to urge Myanmar to end Rohingya plight".

Sementara Bangkok Post, mengulas upaya Menlu Retno Marsudi atas nama pemerintah RI melalui "Indonesia sends foreign minister to Myanmar".

Dari Inggris, Reuters, sebuah artikel diberi tajuk "Indonesian envoy to urge Myanmar to halt violence against Rohingya Muslims".

"Presiden Indonesia Joko Widodo mengirim menteri luar negerinya ke Myanmar untuk mendesak pemerintah Naypyidaw untuk menghentikan kekerasan terhadap Muslim Rohingya," tulis media tersebut pada Minggu 3 September, setelah sebuah bom molotov dilemparkan ke Kedutaan Myanmar di Jakarta.

Pengungsi Rohingya duduk di sebuah tenda yang rusak akibat dihantam Topan Mora di sebuah kamp di distrik Cox's Bazar, Bangladesh (31/5). Ribuan rumah dan tenda-tenda yang beratap jerami di kamp tersebut hancur akibat Topan Mora. (AFP Photo/Str)
Media Australia, ABC.net.au, melalui artikel "Indonesia Foreign Minister Meet Suu Kyi" menjabarkan bahwa Menlu dari Indonesia, negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, telah terbang ke Myanmar untuk membahas krisis di negara bagian Rakhine dengan pemimpin de facto, Aung San Suu Kyi.
Judul "Indonesian minister flies to Myanmar to raise Rohingya plight with Suu Kyi", dipilih media Jepang, Japan Times. Dalam tulisannya, Menlu Retno juga disebutkan akan bertolak ke Bangladesh untuk memantau bantuan Indonesia untuk Myanmar.

Sementara itu, media Timur Tengah, Al Jazeera, memuatnya dengan "Indonesia FM to urge Myanmar to halt Rohingya violence". Lalu Turki dengan, "Indonesian FM raises Rohingya issue with Myanmar" dan Amerika Serikat dari Washington Post melalui "Asia & Pacific Indonesian minister to raise Rohingya plight with Suu Kyi".

Salah satu media terbesar di Myanmar, The Irrawaddy News Magazine, turut mengangkat isu tersebut melalui "Indonesian Envoy to Urge Myanmar to Halt Violence in Rakhine".

Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi terbang ke Myanmar untuk menemui perwakilan pemerintah di sana guna membahas isu pengungsi Rohingya.

"Menlu RI telah mendarat di Yangon hampir tengah malam pada Minggu 3 Agustus 2017. Dubes RI untuk Yangon, Ito Sumardi, beserta dua pejabat tinggi Myanmar, yaitu Deputi Direktur Jenderal Protokol, U Zaw Thomas O; serta Dirjen Strategic Study Kemlu Myanmar, Daw Khay Thi menjemput Menlu Retno," demikian informasi yang disampaikan pihak Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI yang diterima Liputan6.com, Senin pagi.

Pada Senin pukul 07.00, Menlu melanjutkan perjalanan ke ibu kota Myanmar, Naypyidaw, untuk melakukan pertemuan dengan State Counsellor, Daw Aung San Suu Kyi. Setelah itu dilanjutkan dengan pertemuan dengan beberapa menteri lain.


Ia juga akan bertemu dengan Commander in Chief of Defense Services, Senior General U Min Aung Hlaing, Menteri pada kantor Presiden, U Kyaw Tint Swe, dan Nasional Security Advisor, U Thaung Tun.

"Pertemuan akan dilakukan seharian... Sore hari, Menlu RI akan kembali ke Yangon," imbuh pihak Kemlu.

"Pada 5 September pagi, Menlu akan menuju ke Dhaka Bangladesh untuk melakukan pertemuan dengan Menlu Bangladesh guna membahas isu pengungsi."
Baca sumber

Comments